Aku merasakan sebuah kekuatan gaib yang hendak memasuki tubuhku. Aku menolaknya sekuat tenaga dan aku genggam rosario di tangan kananku. Aku mengucapkan doa aku percaya dengan tertatih-tatih karena ada sebuah kekuatan yang sangat kuat yang seakan menekan dadaku dan mulutku dan seluruh tubuhku seakan diikat kuat sehingga aku harus berusaha sekuat tenaga untuk mendaraskan doa itu.
Seluruh keluarga sudah duduk membentuk lingkaran, berkumpul dan berdoa bersama. Namun, sosok yang aku ingat kuat berdoa disampingku adalah kakakku, seorang biarawati yang aku kagumi.
Aku hampir tidak sanggup lagi untuk mengucapkan tiga doa salam kepada bunda maria karena aku sangat lemah. Aku merasakan kekuatan yang sangat kuat hendak memasuki tubuhku. Aku berjuang dan berjuang untuk menolaknya. Aku tidak sanggup untuk mengucapkan doa salam maria, aku hanya sanggup mengucapkan 'aku percaya akan Allah...', dan itupun dengan tertatih-tatih. Aku mengulang kata-kata itu karena hanya itu yang aku sanggup ucapkan.
Seakan seluruh tubuhku sudah lumpuh dan aku tidak sanggup lagi untuk mengatakan apapun. Tapi aku tidak mau menyerah, aku genggam rosario di tanganku dengan sangat erat, sekuat tenaga aku menggenggamnya terutama salib Yesus yang aku percaya sebagai sumber kekuatanku. Aku genggam erat dan berteriak, untuk mengucapkan doa 'aku percaya'. Sekuat tenaga aku berteriak dan akhirnya kekuatan gaib yang hendak memasuki tubuhku itu hilang.
Aku terbangun dan aku masih susah bernafas. Mimpi itu datang lagi. Mimpi yang mirip pernah aku alami beberapa kali di masa lampau. Namun, mimpi itu datang lagi saat ini dan aku khawatir apa gerangan arti mimpi itu saat ini. Mimpi yang sama, dan kekuatan gaib yang sama, dan selalu aku terlepas dengan mengandalkan rosario. Dalam mimpiku. aku selalu melawan kekuatan gaib itu dengan berdoa, walau sangat-sangat susah.
Suatu waktu, aku pernah mengalami mimpi yang sama dengan tekanan yang lebih besar. Dalam mimpiku aku teringat akan rosario yang selalu aku letakkan dekat dengan kepalaku kalau aku tidur. Disaat aku tidak mampu lagi, dan aku sangat lemah sehingga tidak bisa mengucapkan doa apapun, aku ambil rosario itu dan melingkarkannya di leherku.
Sungguh mimpi itu sepertinya nyata, karena ketika aku bangun di pagi harinya, rosario yang aku tempatkan di sisi kepalaku sebelum tidur sudah melingkar di leherku. Aku tidak teringat aku terbangun untuk melingkarkannya di leherku, yang aku ingat adalah, aku mengalami mimpi buruk dan ketika aku sudah tidak kuat lagi, aku melingkarkan rosario itu di leherku dan itu adalah bagian dari mimpi, bukan alam bangunku.
Aku tidak ingin mimpi ini, aku ingin lepas dari mimpi ini. Aku tidak mau mimpi itu lagi. Ya Bapa, tolonglah hambamu yang lemah ini selalu. Amin.
No comments:
Post a Comment