Setiap kali aku jatuh, Dia tidak meninggalkanku tetapi mengulurkan tanganNya dan membantuku untuk berjalan kembali.
Sungguh luar biasa kesabarannya akan sifatku yang kadang menjengkelkan. Sungguh luar biasa kelembutan hatinya akan kebodohanku yang kadang mengesalkan hatiNya.
Aku bukanlah pelukis dan bukan pula seoarang artis pun puitis. Namun, aku berusaha melukis wajahnya yang selalu ada di dalam hatiku. Namun, lukisanku ini tidaklah sempurna malah jauh dari mirip. Namun, hatiku berkata, walau tanganku ini tak sanggup melukis wajahNya yang sempurna namun, hatiku tetap mengenalNya Yesus yang sempurna.
Aku mengasihiMu Yesus, sahabatku yang setia, yang selalu ada bersamaku dikala aku ketakutan dalam hidup pun mimpiku. Terimakasih Yesus. Aku bahagia dan bersyukur karena seluruh berkat dan pengasihanMu. Terimakasih Yesusku.
No comments:
Post a Comment