Saturday, June 26, 2010

Akhirnya avocadoku

Sudah sejak aku menginjakkan kaki di Melbourne ini, aku sangat benci dengan avocado setempat. Mengapa? karena setiap aku beli avocado pasti, berserat kalau aku makan daging buahnya. Aku suka makan avocado tampa di blender, aku suka memakan daging buahnya langsung. Tentu saja aku akan memilih avocado yang sudah matang dan memakannya dengan memberi sedikit gula pasir. Lezatnya luar biasa, yummy. he he he

Tapi sayangnya selalunya avocado yang pernah aku makan itu berserat, no matter bagaimana bentuknya, either lonjong atau bulat, though aku prefer yang lonjong, karena daging buahnya lebih banyak, I think.

Tapi penilaianku dan kebencianku pada avocado setempat sudah berubah. Mengapa? karena aku menemukan aavocado yang perfect, tidak berserat dan very very yummy. Aku tidak tahu apakah ini hanya satu dalam seribu or what, tapi aku sangat senang karena aku akhirnya bisa menikmati avocado tampa mengutuk2, he he he

Mudah-mudahan next time, aku dapat membeli avocado jenis yang sama karena aku suka avocado walaupun harganya sangat mahal di Melbourne ini. Jika dikota kelahiranku harganya hanya Rp.4000 per kg, di Melbourne ini, harganya $1-2 per buah. Can you imagine?

Well, actually, negaraku adalah negara yang kaya akan sumber alam, sayur dan buah-buahan. Aku jadi rindu makan buah dan sayur dari negaraku, selain bagus-bagus dan segar, semuanya dapat dibeli dengan harga yang jauh lebih murah dari di Melbourne ini.

I wonder, maybe aku akan menanam buah dan sayur nanti untuk keperluan pribadi, andaikan aku bisa punya lahan kecil, dan kalaupun tidak ada lahan, mungkin aku bisa memanfaatkan pot dan plastik. Hemmm.....it comes to my mind now.


No comments: